My Clock

Pages

Kamis, 03 November 2011

Denias, Senandung di Atas Awan


Sutradara : John de Rantau
Produser  : Nia Zulkarnaen
                Ari Sihasale
Penulis     : Jeremias Nyangoen
                Monty Tiwa
Pemeran  : Albert Thom Joshua Fakdawer
                Ari Sihasale
                Nia Zulkarnaen
                Marcella Zalianty
                Michael Jakarimilena
                Pevita Eileen Pearce
                Mathias Muchus
                Audrey Papilaya

Film Denias, Senandung di Atas Awan berhasil mendapatkan berbagai penghargaan pada Festival Film Indonesia tahun 2006. Film ini juga masuk panitia seleksi Piala Oscar tahun 2008. Selain Denias, film Opera Jawa dan The Photograph juga sempat ingin diseleksi. Tapi akhirnya hanya Denias yang terpilih diseleksi utk kategori film asing.

Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak suku pedalaman Papua yang bernama Denias untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Seluruh setting lokasi dilakukan di pulau Cendrawasih ini. Cerita dalam film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua yang bernama Janias.

Dunia Denias sendiri pada awalnya digambarkan tak beda jauh dengan anak-anak desa seumurnya, dunia Denias hanya bermain dan bersekolah serta membantu ayah di ladang. Semua sama, hanya kepekaan dan kekuatan hati yang membuat Denias berbeda. Denias tak bisa melupakan pembicaraan dan nasehat orang tua seputar betapa pentingnya sekolah.

Betapa luas dunia yang bisa dimasukinya dengan bersekolah yang bisa membuatnya menjadi pintar. Demi bisa mengenyam pendidikan, Denias rela berjalan kaki seorang diri selama sepuluh hari melewati gunung, ngarai, hutan dan sungai. Sayang, setibanya di sekolah yang dituju, Denias tak bisa langsung masuk ke sekolah tersebut.

Namun niat dan kesungguhan Danis mengetuk hati seorang guru (Mathias Muchus), dan dengan kebaikan dan perhatian Pak Guru, Denias bisa masuk ke sekolah dan menikmati nikmatnya duduk di bangku sekolah. Tak terkirakan betapa bahagia hati Denias. Sayang, hidup tak semulus lengkungan pelangi yang indah di kaki gunung Jayawijaya. Momentum hidup Denias seakan berhenti saat rentetan peristiwa duka menerpanya. Mama Denias (Audry Papilaja) yang selama ini menjadi salah satu penyemangat hidupnya telah tiada ditelan tragedi kebakaran yang menghanguskan honai keluarga mereka.

Kepergian mama Denias disusul dengan pulangnya Pak Guru ke tanah jawa karena isterinya yang sakit keras. Padahal pak Guru lah yang selama ini selalu menyediakan kesempatan untuk belajar sekaligus selalu menantang Denias untuk mengerjakan soal yang lebih sulit. Pak guru juga yang membukakan mata Denias bahwa anak dari pedalaman papua bisa maju dan juga pintar.

Film ini merupakan film yang harus ditonton oleh siapa saja yang mengaku peduli dengan dunia pendidikan di Indonesia. Sebuah film yang dapat membuka pandangan kita tentang betapa pendidikan yang layak di negeri ini masih sangat mahal, masih sangat rumit dan masih banyak terjadi diskriminasi-diskriminasi yang tidak masuk akal.

Dalam film ini juga dapat kita lihat keindahan provinsi Papua yang berhasil direkam dengan begitu indahnya.

separador

0 komentar:

Posting Komentar

Music

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info>

Translate

Followers